Social Icons

Selasa, 28 Agustus 2012

Berani Tampil Beda | PELITA HIDUP - Lights Up My Life

Meskipun kata “pacaran” tidak ditemukan dalam Alkitab, kita diberikan beberapa prinsip yang kita perlu taati sebelum memasuki jenjang pernikahan. Hal pertama yang harus disadari adalah bahwa kita perlu memisahkan diri dari pandangan dunia mengenai pacaran karena cara Tuhan berbeda dengan cara dunia (2 Petrus 2:20). (Oleh dunia) kita disuruh untuk berpacaran sebanyak yang kita inginkan, dengan sebanyak-banyaknya pacar yang kita bisa dapat. Sebaliknya kita perlu menemukan orang seperti apa yang kita inginkan sebelum betul-betul masuk dalam hubungan pacaran. Kita perlu mengetahui apakah orang yang bersangkutan sudah lahir baru kembali (Yohanes 3:3-8), dan apakah mereka memiliki keinginan yang sama untuk menjadi serupa dengan Kristus (Filipi 2:5). Mengapa hal ini penting dalam mencari pasangan hidup? Orang Kristen perlu berhati-hati jangan sampai menikahi orang yang belum percaya (2 Korintus 6:14-15) karena hal ini dapat melemahkan hubungan Anda dengan Kristus dan menurunkan standar dan moral Anda.

Ketika seseorang masuk dalam hubungan yang serius dengan orang lain, penting untuk mengingat untuk mengasihi Tuhan lebih dari segalanya (Matius 10:37). Mengatakan atau menganggap bahwa orang lain itu adalah “segalanya” bagi Anda atau yang paling penting dalam hidup Anda adalah penyembahan berhala, dan merupakan dosa (Galatia 5:20; Kolose 3:5). Juga jangan menajiskan tubuh Anda dengan melakukan hubungan seks pra-nikah (1 Korintus 6:9, 13, 2 Timotius 2:22). Percabulan bukan saja dosa melawan Tuhan namun juga terhadap diri sendiri (1 Korintus 6:18). Adalah penting untuk mengasihi dan menghormati orang lain sebagaimana Anda mengasihi diri sendiri (Roma 12:9-10) dan hal ini berlaku pula untuk pacaran dan pernikahan. Mengikuti prinsip-prinsip ini adalah cara terbaik untuk memiliki dasar yang kokoh dalam pernikahan. Ini adalah salah satu keputusan yang paling penting yang Anda ambil karena ketika dua orang menikah, mereka menjadi satu daging dan tidak dapat dipisahkan lagi (Kejadian 2:24; Matius 19:5).
Tuhan menginginkan yang terbaik untuk kita dalam setiap aspek kehidupan. Termasuk diantaranya hubungan kita dengan kekasih/pacar. Kita berkencan untuk mendapatkan kesenangan, persahabatan, pengembangan kepribadian dan memilih kawan, bukan untuk popularitas atau untuk merasa aman. Jangan biarkan lingkungan pergaulan memaksa kamu memasuki situasi kencan yang kurang pantas. Ketahuilah bahwa lebih dari 50% remaja putri dan lebih dari 40% remaja putra tidak pernah berkencan pada masa-masa SMA. Alkitab memberikan kita beberapa pegangan yang jelas untuk membimbing kita dalam membuat keputusan mengenai soal kencan/pacaran.

  1. Jagalah hatimu.
    Alkitab mengatakan kepada kita untuk berhati-hati dalam memberikan/menyampaikan <!-- --> kasih sayang kita <!-- --> , karena hati kita mempengaruhi segala sesuatu dalam hidup kita.
      "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." ( <!-- --> Amsal 4:23 <!-- --> )
  2. Kamu akan menjadi seperti teman-temanmu bergaul.
    Kita juga cenderung menjadi seperti teman-teman sepergaulan kita. Prinsip ini berhubungan erat dengan yang hal yang pertama dan sama pentingnya dalam pergaulan seperti dalam hubungan kencan/pacaran.
  3. Orang Kristen hanya boleh berkencan/berpacaran dengan sesama Kristen.
    Biarpun berteman dengan teman non-kristen tidak dilarang, mereka yang khususnya dekat di hati haruslah orang percaya yang sudah dewasa yang merupakan pengikut Kristus yang taat dalam hidupnya.
  4. Apakah itu cinta yang sesungguhnya?
    <!-- --> 1 Korintus 13:4-7 mendeskripsikan cinta yang sesungguhnya. Tanyalah hatimu pertanyaan-pertanyaan berikut:
Kalau jawabanmu “Ya” untuk semua pertanyaan diatas, artinya
<!-- -->1 Korintus 13
<!--
-->seperti Firman Tuhan berkata, kalian sungguh saling mengasihi satu sama lain. Kalau ada jawabanmu yang “Tidak” atas pertanyaan-pertanyaan di atas, artinya mungkin kalian harus mendiskusikan hal-hal di atas dengan pacarmu.
Seberapa jauhkah terlalu jauh?
Banyak pelajar-pelajar menanyakan, "Seberapa jauh yang kita boleh lakukan dalam berpacaran/berkencan?" Beberapa prinsip yang akan menolongmu untuk memutuskan apa yang pantas dan yang tidak dalam berpacaran/berkencan:

  1. Apakah situasi yang kuciptakan mengundang dosa seksual atau menghindarinya?
    <!-- --> 1 Korintus 6:18 <!-- --> berkata "Jauhkanlah dirimu dari percabulan! " Kita tidak dapat melakukan ini apabila kita mencobai diri kita sendiri karena kecerobohan kita.
  2. Bagaimanakah reputasi sang kekasih/pacar?
    Ketika menerima undangan kencan pada dasarnya seperti berkata, "Aku memiliki kesamaan pandangan dengan engkau." Hal inilah yang dapat membuat kamu menyesal nantinya. Ingatlah <!-- --> 1 Korintus 15:33 <!-- --> , "Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik."
  3. Apakah ada pengaruh obat-obatan atau alkohol?
    Jangan merubah pandanganmu hanya untuk pacarmu.
  4. Apa aku tertarik dengan tipe orang yg salah?
    Yakinkan bahwa pesan yang kamu sampaikan dengan perbuatanmu tidak membuat orang lain merubah pandanganmu.
  5. Sadarkah aku kalau dosa itu terbit dari hati?
    <!-- --> Matius 5:28 <!-- --> berkata, "Setiap orang yang memandang perempuan <!-- --> serta menginginkannya <!-- --> sudah berzinah <!-- --> dengan dia dalam hatinya"
  6. Apakah tempat berkencanmu tepat dan pantas?
    Tujuan yang baik kadang terlupakan oleh godaan dan kesempatan yang terlalu besar.
  7. Apakah aku melakukan sesuatu yang merangsang secara seksual?
    Jangan melakukan kontak yang merangsang seksual seperti 'petting'.
Kalau sudah terlanjur jauh, mengapa memutuskan untuk berhenti?

  1. Tuhan itu pengampun.
    <!-- --> 1 Yohanes 1:9 <!-- --> berkata bahwa Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Kamu dapat mulai sesuatu yang baru dengan Tuhan kapanpun.
  2. Tuhan itu kudus.
    FirmanNya berkata bahwa dosa sex itu salah, dan Dia tahu segala yang terbaik.
  3. Tuhan itu penuh kasih.
    Tuhan tau bahwa hubungan yang terlalu jauh sebelum pernikahan cenderung memisahkan sebuah pasangan dan mengakibatkan pernikahan yang kurang bahagia. Ia tahu bahwa banyak pria tidak mau menikahi wanita yang pernah berhubungan terlalu intim dengan pria lain

http://www.christiananswers.net/indonesian/q-dml/dml-y006i.html

Apa kata Alkitab mengenai hubungan kencan / pacaran?

Tuhan menginginkan yang terbaik untuk kita dalam setiap aspek kehidupan. Termasuk diantaranya hubungan kita dengan kekasih/pacar. Kita berkencan untuk mendapatkan kesenangan, persahabatan, pengembangan kepribadian dan memilih kawan, bukan untuk popularitas atau untuk merasa aman. Jangan biarkan lingkungan pergaulan memaksa kamu memasuki situasi kencan yang kurang pantas. Ketahuilah bahwa lebih dari 50% remaja putri dan lebih dari 40% remaja putra tidak pernah berkencan pada masa-masa SMA. Alkitab memberikan kita beberapa pegangan yang jelas untuk membimbing kita dalam membuat keputusan mengenai soal kencan/pacaran.

  1. Jagalah hatimu.
    Alkitab mengatakan kepada kita untuk berhati-hati dalam memberikan/menyampaikan <!-- --> kasih sayang kita <!-- --> , karena hati kita mempengaruhi segala sesuatu dalam hidup kita.
      "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." ( <!-- --> Amsal 4:23 <!-- --> )
  2. Kamu akan menjadi seperti teman-temanmu bergaul.
    Kita juga cenderung menjadi seperti teman-teman sepergaulan kita. Prinsip ini berhubungan erat dengan yang hal yang pertama dan sama pentingnya dalam pergaulan seperti dalam hubungan kencan/pacaran.
  3. Orang Kristen hanya boleh berkencan/berpacaran dengan sesama Kristen.
    Biarpun berteman dengan teman non-kristen tidak dilarang, mereka yang khususnya dekat di hati haruslah orang percaya yang sudah dewasa yang merupakan pengikut Kristus yang taat dalam hidupnya.
  4. Apakah itu cinta yang sesungguhnya?
    <!-- --> 1 Korintus 13:4-7 mendeskripsikan cinta yang sesungguhnya. Tanyalah hatimu pertanyaan-pertanyaan berikut:
Kalau jawabanmu “Ya” untuk semua pertanyaan diatas, artinya
<!-- -->1 Korintus 13
<!--
-->seperti Firman Tuhan berkata, kalian sungguh saling mengasihi satu sama lain. Kalau ada jawabanmu yang “Tidak” atas pertanyaan-pertanyaan di atas, artinya mungkin kalian harus mendiskusikan hal-hal di atas dengan pacarmu.
Seberapa jauhkah terlalu jauh?
Banyak pelajar-pelajar menanyakan, "Seberapa jauh yang kita boleh lakukan dalam berpacaran/berkencan?" Beberapa prinsip yang akan menolongmu untuk memutuskan apa yang pantas dan yang tidak dalam berpacaran/berkencan:

  1. Apakah situasi yang kuciptakan mengundang dosa seksual atau menghindarinya?
    <!-- --> 1 Korintus 6:18 <!-- --> berkata "Jauhkanlah dirimu dari percabulan! " Kita tidak dapat melakukan ini apabila kita mencobai diri kita sendiri karena kecerobohan kita.
  2. Bagaimanakah reputasi sang kekasih/pacar?
    Ketika menerima undangan kencan pada dasarnya seperti berkata, "Aku memiliki kesamaan pandangan dengan engkau." Hal inilah yang dapat membuat kamu menyesal nantinya. Ingatlah <!-- --> 1 Korintus 15:33 <!-- --> , "Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik."
  3. Apakah ada pengaruh obat-obatan atau alkohol?
    Jangan merubah pandanganmu hanya untuk pacarmu.
  4. Apa aku tertarik dengan tipe orang yg salah?
    Yakinkan bahwa pesan yang kamu sampaikan dengan perbuatanmu tidak membuat orang lain merubah pandanganmu.
  5. Sadarkah aku kalau dosa itu terbit dari hati?
    <!-- --> Matius 5:28 <!-- --> berkata, "Setiap orang yang memandang perempuan <!-- --> serta menginginkannya <!-- --> sudah berzinah <!-- --> dengan dia dalam hatinya"
  6. Apakah tempat berkencanmu tepat dan pantas?
    Tujuan yang baik kadang terlupakan oleh godaan dan kesempatan yang terlalu besar.
  7. Apakah aku melakukan sesuatu yang merangsang secara seksual?
    Jangan melakukan kontak yang merangsang seksual seperti 'petting'.
Kalau sudah terlanjur jauh, mengapa memutuskan untuk berhenti?

  1. Tuhan itu pengampun.
    <!-- --> 1 Yohanes 1:9 <!-- --> berkata bahwa Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. Kamu dapat mulai sesuatu yang baru dengan Tuhan kapanpun.
  2. Tuhan itu kudus.
    FirmanNya berkata bahwa dosa sex itu salah, dan Dia tahu segala yang terbaik.
  3. Tuhan itu penuh kasih.
    Tuhan tau bahwa hubungan yang terlalu jauh sebelum pernikahan cenderung memisahkan sebuah pasangan dan mengakibatkan pernikahan yang kurang bahagia. Ia tahu bahwa banyak pria tidak mau menikahi wanita yang pernah berhubungan terlalu intim dengan pria lain

http://www.christiananswers.net/indonesian/q-dml/dml-y006i.html

Waspadai Siasat Iblis Agar Tidak Terperangkap | PELITA HIDUP - Lights Up My Life

 

Sample Text

how great my God,,,,, :)